Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan.”
Penyelamat dunia disalibkan?
Sungguh ironi! Para murid Yesus pasti begitu bingung dan tertanya-tanya, apa yang berlaku? Tidak lama sebelum Penyaliban Yesus, para murid pasti masih ingat kata-kata-Nya, “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." (Yohanes 16:33)
Dia yang berkata bahawa Dia telah mengalahkan dunia, sekarang berada di dalam kubur.
Salib dilihat oleh dunia sebagai simbol kekalahan, kutukan, maut, rasa malu dan kelemahan. Paulus mengatakan salib itu adalah "kuasa Tuhan" bagi mereka yang percaya. Orang yang hidup di bawah ikatan dosa dan kegelapan, mereka hidup dalam kekalahan, kutukan dosa, maut, ancaman maut (ketakutan) dan rasa malu - tidak berdaya. Hikmat Tuhan adalah untuk menghantar Anak tunggal-Nya, Yesus mati di kayu Salib sebagai manusia. Oleh itu, Dia mengambil ke atas diri-Nya segala yang dilambangkan oleh Salib pada pandangan dunia, bukan untuk diri-Nya, tetapi untuk orang-orang di dunia. Mereka yang percaya kepada Yesus tidak perlu lagi hidup dalam kekalahan, di bawah kutukan dosa, maut dan ancamannya (ketakutan) dan ketidakberdayaan, kerana Yesus telah mengambil semuanya daripada kita. Di mata dunia, cara Tuhan mengatasi dunia adalah satu cara yang bodoh. Kuasa Salib ternyata ketika kita tahu kita boleh membawa dosa kita, yang merupakan punca kekalahan, maut, ketakutan, rasa malu dan kelemahan, untuk disalibkan bersama dengan Yesus. Sebagai pertukaran, kita menerima daripada Yesus kemenangan, hidup yang kekal, kehidupan yang berlimpah dan kuasa untuk mengatasi.
Kuasa Salib untuk mengatasi adalah dalam hikmat dan kasih Tuhan:
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 8:37-39)
Marilah kita mendekati Salib dengan rendah hati, hati yang bersyukur dan dengan harapan yang tinggi. Marilah kita serahkan dosa-dosa kita, bersama dengan kekalahan, ketakutan, rasa malu dan kelemahan kita kepada Yesus, yang telah mengatasi dosa dan dunia, menakluki maut dan mengalahkan iblis. Sebagai pertukarannya, marilah kita menerima berkat "lebih dari pemenang" ke dalam hidup kita, sehinggalah kita benar-benar dapat merasakan kebaikan Jumaat Agung!